Mengenal Lebih Jauh Tentang Lean Canvas
Pengertian Lean Canvas
Lean Canvas adalah alat atau metode yang digunakan untuk mengembangkan atau memperbaiki model bisnis suatu perusahaan. Lean Canvas merupakan versi yang lebih sederhana dan mudah dipakai dari Business Model Canvas, karena hanya menggambarkan 6 elemen utama dari model bisnis, yaitu problem, customer segments, solution, key metrics, unique value proposition, dan channels. Dengan menggunakan Lean Canvas, pemilik bisnis dapat dengan mudah memvisualisasikan model bisnis yang sedang dijalankan, dan membuat perubahan sesuai dengan kebutuhan dan situasi bisnis yang ada. Lean Canvas sangat bermanfaat dalam mengembangkan bisnis, karena membantu pemilik bisnis untuk fokus pada hal-hal yang paling penting dalam model bisnis.
Sejarah Lean Canvas
Lean Canvas diciptakan oleh Ash Maurya, seorang penulis dan konsultan bisnis asal Amerika Serikat, pada tahun 2011. Pada awalnya, Lean Canvas merupakan bagian dari buku Maurya yang berjudul “Running Lean”, yang menjelaskan tentang cara mengembangkan bisnis dengan menggunakan metode lean startup. Namun, karena mudah dipahami dan dipakai, Lean Canvas kemudian menjadi alat yang populer digunakan oleh pengusaha dan konsultan bisnis untuk mengembangkan model bisnis perusahaan. Saat ini, Lean Canvas telah menjadi salah satu metode yang paling sering digunakan dalam pengembangan bisnis.
Jenis Lean Canvas
Ada beberapa jenis Lean Canvas yang dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan dan situasi bisnis yang ada, seperti:
- Lean Canvas for existing business, yaitu Lean Canvas yang digunakan oleh perusahaan yang sudah ada, untuk memperbaiki atau mengembangkan model bisnis yang sedang dijalankan.
- Lean Canvas for new business, yaitu Lean Canvas yang digunakan oleh perusahaan yang baru, untuk mengembangkan model bisnis yang baru.
- Lean Canvas for product, yaitu Lean Canvas yang digunakan oleh perusahaan untuk mengembangkan produk baru, dengan mengidentifikasi problem, customer segments, solution, key metrics, unique value proposition, dan channels yang sesuai.
- Lean Canvas for service, yaitu Lean Canvas yang digunakan oleh perusahaan untuk mengembangkan jasa baru, dengan mengidentifikasi problem, customer segments, solution, key metrics, unique value proposition, dan channels yang sesuai.
Contoh Lean Canvas
Berikut ini adalah contoh Lean Canvas untuk bisnis katering:
Problem: banyak orang yang kesulitan menyiapkan makanan untuk acara khusus, seperti ulang tahun, pernikahan, atau acara lainnya.
Customer segments: ibu rumah tangga, pemilik usaha, dan panitia acara.
Solution: menyediakan makanan berkualitas dengan berbagai pilihan menu, yang dapat disajikan di acara khusus.
Key metrics: jumlah pesanan, jumlah pelanggan, dan ukuran acara.
Unique value proposition: menyajikan makanan berkualitas dengan harga terjangkau, serta layanan yang cepat dan ramah.
Channels: menawarkan jasa katering melalui media sosial, telepon, dan website, serta memberikan layanan antar ke tempat acara.
Perbandingan Lean Canvas
Lean Canvas dapat dibandingkan dengan Business Model Canvas, karena keduanya digunakan untuk mengembangkan atau memperbaiki model bisnis suatu perusahaan. Perbedaan utama antara Lean Canvas dan Business Model Canvas adalah jumlah elemen yang ditampilkan dalam diagram. Lean Canvas hanya menampilkan 6 elemen utama dari model bisnis, yaitu problem, customer segments, solution, key metrics, unique value proposition, dan channels. Sedangkan Business Model Canvas menampilkan 9 elemen utama dari model bisnis, yaitu value proposition, customer segments, channels, customer relationships, revenue streams, key resources, key activities, key partnerships, dan cost structure. Karena memiliki jumlah elemen yang lebih sedikit, Lean Canvas lebih sederhana dan mudah dipahami dibandingkan dengan Business Model Canvas. Namun, Lean Canvas kurang lengkap dibandingkan dengan Business Model Canvas, karena tidak mengikutsertakan faktor-faktor yang mempengaruhi model bisnis secara keseluruhan. Oleh karena itu, pemilik bisnis perlu mempertimbangkan kebutuhan dan situasi bisnis yang ada, sebelum memilih antara Lean Canvas atau Business Model Canvas.
Keunggulan Lean Canvas
Ada beberapa keunggulan dari Lean Canvas dibandingkan dengan Business Model Canvas, seperti:
- Lean Canvas lebih sederhana dan mudah dipahami dibandingkan dengan Business Model Canvas, karena hanya menampilkan 6 elemen utama dari model bisnis. Dengan demikian, pemilik bisnis dapat dengan mudah memahami dan mengelola model bisnis yang sedang dijalankan.
- Lean Canvas lebih cepat dan efisien dalam penggunaannya dibandingkan dengan Business Model Canvas, karena hanya menampilkan 6 elemen utama dari model bisnis. Dengan demikian, proses pengembangan atau perbaikan model bisnis dapat dilakukan secara cepat dan efisien.
- Lean Canvas lebih fleksibel dibandingkan dengan Business Model Canvas, karena dapat disesuaikan dengan berbagai jenis bisnis dan situasi bisnis yang ada. Dengan demikian, pemilik bisnis dapat menggunakan Lean Canvas sesuai dengan kebutuhan dan situasi bisnis yang ada.
- Lean Canvas dapat digunakan secara terbuka dibandingkan dengan Business Model Canvas, sehingga pemilik bisnis dapat berdiskusi dan bekerja sama dengan pihak lain untuk mengembangkan model bisnis yang lebih baik. Dengan demikian, pemilik bisnis dapat mendapatkan masukan dan saran yang berguna dari pihak lain.
Kelemahan Lean Canvas
Meskipun memiliki banyak keunggulan, terdapat juga beberapa kelemahan dari Lean Canvas, seperti:
- Lean Canvas tidak mengikutsertakan faktor-faktor yang mempengaruhi model bisnis secara keseluruhan, seperti kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang ditangani oleh SWOT analysis, serta daya saing dalam industri yang ditangani oleh Five Forces analysis. Oleh karena itu, pemilik bisnis perlu menggunakan metode atau alat lain sekaligus untuk mengevaluasi faktor-faktor tersebut.
- Lean Canvas tidak mengikutsertakan aktivitas utama yang dilakukan oleh perusahaan, seperti pembelian bahan, produksi, distribusi, dan penjualan. Oleh karena itu, pemilik bisnis perlu menggunakan metode atau alat lain sekaligus untuk mengidentifikasi dan mengelola aktivitas utama yang dilakukan oleh perusahaan.
- Lean Canvas hanya dapat digunakan untuk mengembangkan model bisnis yang sederhana, karena hanya menampilkan 6 elemen utama dari model bisnis. Oleh karena itu, pemilik bisnis perlu mempertimbangkan kebutuhan dan situasi bisnis yang ada, sebelum memilih antara Lean Canvas atau Business Model Canvas.
Resiko Lean Canvas
Resiko yang dapat timbul dari penggunaan Lean Canvas adalah:
- Pemahaman yang salah tentang model bisnis, karena pemilik bisnis tidak dapat mengidentifikasi atau mengelola faktor-faktor yang mempengaruhi model bisnis secara keseluruhan, serta aktivitas utama yang dilakukan oleh perusahaan.
- Kesalahan dalam mengembangkan atau memperbaiki model bisnis, karena pemilik bisnis tidak dapat mengidentifikasi atau mengelola faktor-faktor yang mempengaruhi model bisnis secara keseluruhan, serta aktivitas utama yang dilakukan oleh perusahaan.
- Penggunaan Lean Canvas yang tidak sesuai dengan kebutuhan dan situasi bisnis yang ada, sehingga tidak dapat memberikan hasil yang optimal bagi perusahaan.
Oleh karena itu, penting bagi pemilik bisnis untuk menggunakan Lean Canvas secara benar dan tepat, serta memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi model bisnis secara keseluruhan, serta aktivitas utama yang dilakukan oleh perusahaan dalam mengembangkan atau memperbaiki model bisnis.
Masa Depan Lean Canvas
Masa depan Lean Canvas akan terus berkembang dan berubah sesuai dengan perkembangan teknologi, pasar, dan kebijakan pemerintah. Penggunaan Lean Canvas akan semakin luas, karena akan digunakan oleh perusahaan dalam berbagai industri dan ukuran. Selain itu, pengembangan teknologi akan memudahkan pemilik bisnis untuk menggunakan Lean Canvas, sehingga proses pengembangan atau perbaikan model bisnis akan semakin cepat, efisien, dan mudah dilakukan. Namun, resiko bisnis juga akan semakin besar, sehingga pemilik bisnis harus terus memantau dan mengelola resiko bisnis yang mungkin muncul.